Butuh ratusan tahun agar terumbu karang terbentuk. Butuh kesabaran agar keindahan bisa dinikmati. Jadi itu gue cari selama ini, kesabaran. Bahwa gue harus sabar sampai gue betul-betul siap menjadi seperti yang gue mau.Mbarep: Swarna Alor - halaman 216
Judul Novel: Swarna Alor
Penulis : Dyah Prameswarie:
Penerbit : Tiga Serangkai - 2015
Jumlah Halaman : 282 + vi
ISBN : 978-602-72097-9-4
Genre : Fiksi Remaja
Semuanya berawal dari mimpi.
Mimpi dua gadis remaja, Lilo dan Mbarep yang berusaha
mewujudkan mimpi mereka masing-masing. Lilo yang ingin
menjadi desainer pakaian terkenal dan Mbarep yang lari dari rumah karena ingin mewujudkan
mimpinya jadi seorang foto model. Keduanya bertemu lewat
undangan dari majalah Cantik untuk mengunjungi Alor,
sebuah pulau di ujung timur Indonesia, mengenal tenun khas Alor dari dekat
yang usianya sudah ratusan tahun.
Jadwal kegiatan yang
diberikan Sardi membuat kedua gadis remaja berusia 17 tahun
ini tidak mengerti dan merasa perjalanannya ke Alor
sia-sia belaka. Lilo yang manja, dan bersumbu pendek
bergidik setengah mati saat Mama Sariat seorang penenun di kampung Hula
mengajaknya berburu teripang.
Bagi Lilo yang juga
aktivis Green World, cara Mama Sariat menggunakan air rebusan
teripang untuk mencelup kain bukan saja menjijikan tapi juga
mengganggu keseimbangan alam. Mulailah Lilo menyusun rencana,
membunuh kebosanan dengan aktivitas yang terasa menjemukan
sambil mencoba menghubungi Samara, temannya sesama aktivis Green
World untuk mengadukan pemandangan yang diamatinya.
Meski
Mbarep berusaha mencegah tindakan bodohnya, Lilo bersikeras,
keukeuh dengan rencananya yang konyol itu sampai kemudian keduanya
menyadari. Kebodohan Lilo bukan saja bisa menamatkan riwayat
tenun Alor dan memupuskan nafkah para mama yang menenun kain
di Alor, tapi juga mimpi-mimpi mereka.
Lilo?
Sebenarnya ia punya keinginan sama,
menggenggam erat mimpinya, meski masih
bisa bersandiwara namun kadang membuat Christine desainer senior
sebal dan nyaris hilang kesabaran dibuatnya.
Mengambil
latar Kampung Hula dan pesona keindahan taman lautnya, penulis novel juga mengangkat sisi lain kecantikan Indonesia yang belum banyak diketahui (eh jangan-jangan saya aja, ini, mah hehehe). Meski
harus ‘menikmati’ sensasi tersendiri melalui landasan pacu bandara
Mali yang pendek dekat dengan bibir pantai, perjalanan dengan rute yang terjal, listrik yang mati setelah jam 9
malam atau sinyal internet yang on off . Hmmm... kira-kira siap ga ya, membayar keindahan lukisan alam dengan konsekuensi seperti ini?
Novel yang
menjadi juara harapan dalam ajang
lomba menulis novel yang diselenggarakan oleh Tiga Serangkai: Seberapa Indonesiakah
Dirimu, ini bikin saya luruh menikmati racikan kata khas Dydie
yang lincah tapi puitis. Bikin saya kangen masa SMA lagi (hush). O, ya jangan lewatkan juga Detil bentang alam Alornya yang memesona, riuhnya oto dengan hingar bingar musik dangdut atau bunyi klik klak dari gedogan mesin tenunnya
membuat saya yang lahir dan besar
di kota besar banyak mikir lagi, Indonesia
ini luas, pake banget. Masih banyak sisi lain kekayaan Indonesia
yang belum saya tau, yang entah kapan
bisa melihatnya dari dekat.
Bukan
hanya tentang mimpi dan keindahan
alamnya, novel Swarna Alor ini juga bertutur tentang persaingan sesama
model, nilai luhur budaya timur soal
berpakaian, dan tentu saja ada bumbu renyah tentang perhatian kecil Juan, seorang remaja simpatik yang bisa
membuat jatuh cinta dan kerinduan
pada seorang ibu.
Mau
tahu bencana apa yang terjadi
gara-gara tindakan bodoh Lilo dan
bagaimana jatuh bangunnya Mbarep
mewujudkan mimpinya meski harus
mengalami hipotermia saat
pemotretan di bawah laut? Gimana kalau
bisa mendapatkan novel remaja ini
seccara cuma-cuma alias gratis?
Bisa emang?
Bisa
lah. Caranya juga gampang. Tinggal jawab pertanyaan berikut:.
Setiap
orang pasti punya mimpi atau cita-cita yang ingin diwujudkannya, kan? Apapun itu mimpinya, pasti perlu pengorbanan untuk mewujudkan dengan cara yang
berbeda-beda. Nah, coba ingat-ingat, obsesi atau harapan
apa yang masih ingin diwujudkan dan
kalau harus berkorban, pengorbanan
seperti apa yang akan dilakukan?
Tulis jawaban nya di komentar dengan format:
Nama:
Akun
twitter:
Link
Share Url di Twitter:
Jawaban:
Follow dan mention akun twitter @gudienz, @efi_thea
dan @Tiga_Serangai. Share link give away novel Swarna Alor ini dengan hashtag #GASwarnaAlor. Akan dipilih 3 jawaban terbaik untuk mendapatkan buku plus gantungan kunci untuk 3 jawaban paling oke.
GA
ini akan berlangsung dari tanggal 24 Agustus sampai 30 Agustus
2015. Enggak ada ceritanya inbox atau japri lainnya buat merayu menentukan pemenangnya, ya. Keputusan akhir
pemenang tidak bisa diganggu gugat.