Beberapa hari yang lalu, lini masa media sosial lagi rame bahas soal paket happy mealnya Mc Donald's edisinya BTS. Sampai-sampai kemudian membahas nostalgia masa muda dulu. Masa muda yang kita kayaknya pernah bikin kealayan. Saya malah sempet ngeshare video konsernya NKOTB di tahun 2009. Ketika audiensnya emak-emak yang pada histeris nyanyi-nyanyi mengenang masa mudanya dulu, kok ini personilnya NKOTB kayak minum ramuan formalin, sih? Masih cakep dan suaranya masih prima gitu.
Jadi pengen muda lagi, ga, sih?
Jelas ga mungkin sih, ya. Mana ada mesin waktu yang disiapin Tuhan buat ngasih kita kesempatan mengedit masa lalu. Halah, ngedit :D.
Ngomong-ngomong soal kembali muda, beberapa waktu lalu saya nemu judul film ini, 17 Again. Baca judulnya aja udah bikin saya penasaran, 17 again. Kembali muda. Enak ga dulu waktu muda? Kalau diulang mau ngulang senengnya apa memperbaiki kesalahan di masa muda? Begitu nemu judul filmnya saya ga lama-lama nyimpen di wish list. Pas kebetulan saya lagi luang. Ya udah langsung nonton.
Film ini dibuka pada tahun 1989 dengan adegan seorang bintang basket di sekolahnya, Mike O'Donnell (yang diperankan oleh Zac Efron - main juga di film The Greatest Showman - 2017) sedang bertanding di sekolahnya melawan tim tamu.
Saat akan melakukan shooting dalam sebuah pertandingan, Mike malah meninggalkan arena dan mengejar pacarnya, Scarlet. Mereka berdebat di lorong stadion soal masa depan mereka. Setelah itu adegan berikutnya berpindah ke masa 20 tahun kemudian (2009). Ketika itu, Mike sudah dewasa dan punya 2 anak remaja. Waktu liat film ini saya ga merhatin castnya siapa aja dan surprise banget nemu Mathew Perry yang meranin Mike O' Donnell dewasa. Eh ada Chandler-nya Friends di sini!
kehidupan Mike dewasa tidaklah seindah masa mudanya dulu waktu SMA. Karirnya berantakan dan rumah tangganya udah di ujung tanduk. Masa-masa romansa an gairah muda Mike dan Scarlet dulu menguap begitu aja. Scarlet keukeuh pengen pisah alias cerai. Mike jadi frustasi dan curhat sama sahabatnya di SMA dulu, Ned - yang terobsesi sama segala hal fantasy terutama yang berhubungan dengan The Lord of The Rings.
Sampai kemudian di satu waktu, keinginan Mike terwujud. Mike berubah jadi muda lagi, seusiaan sama anak pertamanya, Maggie dan jadi sahabat Alex yang juga anaknya. Secara kebetulan kedua anaknya sekolah di almamaternya Mike yang dulu. Mike bergabung ke klub basket buat nemenin Alex biar ga dibully sama Stan (pacarnya Maggie). Di klub basketnya ini juga Mike ketemu sama pelatih yang sama dengan pelatih yang dulu waktu ia masih SMA.
![]() |
jadi anak baru di alamamater |
Kejadian-kejadian lucu bermunculan sejak Mike kembali ke sekolahnya dan ketemu keluarganya. Mike yang ngaku anak di luar nikahnya Ned secara perlahan menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Ned lekas mendapatkan posisi utama di tim basketnya, akrab sama Scarlet dewasa dan tentu saja lebih dekat dengan anak-anaknya dibanding sebelumnya.
Diset dengan rating umur 16 tahun ke atas, film ini 'agak aman' buat ditonton buat anak remaja. Kok agak? Iya, soalnya ada beberapa adegan mesranya Magggie dan Stan. Mike yang terperangkap dalam tubuh remajanya ga bisa menahan diri buat cerewet dan kaget lihat kelakukan Maggie.
"Lu pikir kamu siapa? Bapak gue? Nyebelin," Maggie ngomel-ngomel waktu Mike nasihatin dia. Emang bikin filmnya memerlukan pendampingan orangtua buat nonton bareng.
Di sisi lain, Mike mati-matian jangan sampai bikin Maggie atau temen-temennya, jatuh cinta. Saya dibuat ngakak waktu Maggie jadi naksir dan ngejar-ngejar bapaknya versi remaja sambil menggeram kayak kucing lagi pengen kawin. "Rrrrr...."
Mike lari ketakutan, jangan sampai gue pacaran ama anak gue. Hiiiy.... kurang lebih gitu.
Ada adegan di mana Mike agak preachy soal pandangannya tentang relationship remaja-remaja SMA di sana. Ketika gurunya memfasilitasi edukasi soal pendidikan seks, dengan alasan menyiapkan mereka untuk itu, Mike malah ngasih pandangan lain. Tapi ini ga bikin Mike dimusuhin, malah Mike jadi tipe remaja yang jadi My man to be. Temen-temen Maggie jadi kepincut. Cara ngomong Mike emang nyenengin dan bikin cewe klepek-klepek sementara yang cowok juga mikir dua kali.
Ada momen mengharukan ketika Mike menghibur Maggie yang lagi sedih. Cara menghibur Mike bikin melting. Pas liat adegan ini, saya jadi inget ungkapan ini: Ayah adalah cinta pertama seorang anak perempuan. Walau sebenernya Maggie sempet tergila-gila dulu sama Stan, tapi Maggie bikin merasa Mike itu adalah true lovenya waktu mereka ngobrol soal cinta. Kalau saya jadi Maggie juga bakal gitu. Mike muda so lovely. Yang dewasa emang ngeselin sih hahaha
![]() |
kurang mirip sih Mike muda sama Mike dewasa, tapi ya udahlah ya |
Sementara Scarlet yang jadi inget sama Mike yang bakalan jadi mantan suaminya seakan mengalami dejavu. Scarlet yang udah sebel sama suaminya itu merasa simpati sama bocah yang mirip suaminya. Ya iyalah itu emang suaminya. Muslihat Mike yang ngaku-ngaku dia adalah anaknya Ned begitu meyakinkan. Sampai bikin Scarlet merasa "kok gue jad kayak tante girang, sih? Doyan anak muda gini segala" Antara jijik tapi gelli, dia berusaha menafikan pesona Mike. Wkwkwk....
![]() |
Scarlet lagi gumush sama Mike remaja :D |
![]() |
jangan naksir jangan naksir.... |
Di situs-situs review film, 17 Again ini dapet rate lumayan, sekitran angka 6-7. Ga wah amat tapi cukup menghibur dan alur ceritanya ga menjelimet. Buat penonton orangtua, 17 Again jadi semacam refleksi kalau dulu kita pernah muda, dan (mungkin) pernah nakal. Bersikap keras sama anak bukan cara yang ampuh bikin anak nurut. Alih-alih deket, yang ada mereka makin sebel. Memposisikan mereka jadi sahabat meski sedikit bersitegang jadi cara yang bisa dilakukan untuk memahami masalah seperti yang dilakukan oleh Mike pada Maggie atau Alex.
Karena durasi Zac labih lama memerankan Mike, saya jadi suka karakter Mike muda di sini. Mike begitu adorable. Yang muda atau yang tua pada suka sama Mike yang begitu dewasa, ceria dan mengayomi. Sementara Mike versi dewasa alias versinya Mathew Perry tidak begitu menonjol, dan memang film ini lebih menyorot Mike muda sebagai tokoh utama.
Film ini ditutup dengan penyelesaian yang manis dan masuk akal, ga memaksakan Mike untuk kembali menjadi dirinya yang seharusnya. Properti-properti yang muncul dalam film seperti gadget tahun 2000an akhir atau romance agak menye-menye antara Ned dengan Bu Kepsek cukup menghibur dan membangkitkan kenangan penonton yang udah dewasa. Serasa nostalgiaan. Bikin senyum-senyum dan ngikik geli.