Ga selamanya yang namanya reuni itu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Bahkan dengan mantan yang pernah akrab duluuuu banget sejak dari kecil. Urusan cinta yang ternyata belum kelar mungkin cuma masalahnya Logan yang diperankan dengan manis oleh Ian Harding. Titik masalahnya justru terasa berat pada Avery (Lindsay Lohan). Avery sama sekali tidak menyangka bakal reunian lagi dengan cowok yang pernah ditolaknya 10 tahun yang lalu. Bayangin 10 tahun yang lalu lho. Harusnya sih udah woles, ya.

Bagi Avery, urusannya jadi canggung karena ternyata kalau sampai jadi nikah dengan Cameron, Avery bakal iparan dengan Logan - yang ternyata pacaran dengan Cassie (Katie Baker), adiknya Cameron. Apakah Avery belum move on dari Logan? Hmmm...
Film ini dibuka dengan narasi lewat suara ayahnya Avery yang yakin banget kalau Avery dan Logan bukan cuma sahabat aja tapi juga bakal pacaran dan menikah. Ternyata dugaan ayahnya Avery meleset. Dalam suasana pesta natal yang hangat, Logan merasa yakin kalau pinangannya akan diterima oleh Avery. Mungkin bakal disusul dengan adegan romantis kayak di film-film romance. Eh lupa, ini juga film romance... hehehe
Kenyataannya Avery ngambek-ngambek dan memutuskan Logan dengan seketika. Avery kesel dan merepet sama Logan. Tipikal cewek banget ya hahaha. Eh disclaimer dulu, tidak semua cewek kayak Avery kok.
Duh gimana ya itu rasanya Logan ditolak mentah-mentah di depan keluarga? Mana penolakannya Avery itu nyelekit. Bukan cuma nyebelin, tapi kata-katanya itu menistakan Logan sebagai cowok. Dih Avery, kalau ga mau mah ga usah tajem kaya silet gitu deh mulutnya.
Mereka berpisah dan menempuh nasibnya masing-masing, seakan tidak akan pernah bertemu lagi. Avery kemudian pacaran dengan Cameron. Pada liburan natal, Cameron ngajakin Avery berkumpul dengan keluarganya. Avery berusaha nyiapin hadiah buat camernya, Erica. Pokoknya biar mama mertua suka. Kesan pertama harus menawan.
Avery pun mendapati situasi yang tidak sesuai harapan. Bagi Avery dan kebanyakan cewek, termasuk saya. Erica tipe camer yang nyeremin. Perfeksionis, bikin salting dan kadang nyebelin. Karena udah cinta sama Cameron, ia merasa Erica is not a big deal. Selama ada Cameron, everything is fine.
Namun Erica yang terlalu young spirit itu kadang bikin Avery harus ngikik biar ga dicap kurang ajar. Erica ternyata juga tipe nenek lincah yang malesin, tapi juga sok imut sih hahaha. Makanya Avery tergelitik buat ga ketawa. Itu pun harus dipelototi dulu sama Cameron.
Avery dan Logan sebenernya sukses berpura-pura ga kenal, tapi obrolan mereka yang sembunyi-sembunyi itu ternyata dikuping sama Callum, si bungsu adiknya Cassie dan Cameron. Sadar dirinya masih dianggap anak bawang di keluarga, Callum merasa punya kesempatan buat jadi perhatian. Ia pun memeras Avery dan mengancam akan membocorkan kecerobohan yang dilakukan oleh Avery terhadap anjing kesayanganya Erica plus masa lalunya dengan Logan. Adik ipar yang jitakable emang.
Logan yang masih perhatian sama Avery pun rela membantu Avery. Di satu sisi pun Logan masih butuh pertolongan Avery untuk melancarkan proyek arsiteknya. Dibalik lemah lembutnya, Logan adalah cowok yang payah urusan kerjaan. Kebalikannya dengan Avery, yang cepat melejit dalam urusan kerjaan tapi lemah dalam urusan perasaan. No body perfect emang. Harusnya mereka saling melengkapi nih. Tapi ya gimana, Averynya juga sih yang ribet.
Jangan berharap Our Little Secret akan membuat kita ketawa-ketawa lepas seperti halnya film romance comedy pada umumnya. Kalau pun ada adegan lucu adalah ketika Avery yang lagi fly bikin rusuh saat misa natal. Momen sakral jadi terasa ugal-ugalan, Avery dan para penyanyi gospel malah nyanyi dengan gaya rock and roll. Ini misa lho. Bukan konser.
Logan cemas takut Erica marah sama Avery. Eh kelakukan Avery malah dipuji, seru kata Pak Pendeta.
Sebenernya Our Little Secret membuka rahasia Avery dan Logan dengan cukup baik, ditambah kejutan-kejutan dari orang-orang di sekitar yang bikin dramatis. Harusnya dengan kondisi ini rahasia jadi aman, kerena tertutup kerusuhan lainnya. Berasa familiar ga sih sama modus kayak gini?
Susah payah Logan dan Avery menutup rahasia mereka nyaris saja berhasil. Eh kelupaan! Ada orang lain yang belum dibriefing buat pura-pura ga tau. Di sini mereka kembali jadi sentral isu hahaha.
Percayalah, setiap orang itu punya rahasia masing-masing. Seperti itu pesan yang ingin disampaikan oleh film ini. Coba di scene ini kalau dieksekusi lebih detil bisa pecah ketawanya. Tapinya yang saya rasakan jadi ikutan akward. Padahal kan film komedi romantis.
Berdamai dengan kenyataan adalah pilihan paling realistis bagi Avery dan Logan. Menerima kenyataan sekarang atau lari ke masa lalu? Ah udah deh biar mereka sendiri yang menentukan. Udah gede, kan? Bukan bocil-bocil yang labil dan galau.
Berani jatuh cinta ya berani dengan segala risikonya. Kalau Avery dalam satu momen bisa galau, Logan tau betul keputusan apa yang harus diambilnya. Nyesel deh kalau mencampakan cowok seperti Logan.