Punya tampang cantik, smart, karir cemerlang dan punya keluarga yang tajir? Hmmmm, drama queen
banget, ya. To good to be true.
Kalau ada juga cuma sekian
persen orang yang ada di posisi ini.
Kita mah cukup ngayal aja, kali,
ya *lalu ditimpuk kayak video klip lamanya Oppie Andaresta*
Tapi percayalah, rumput tetangga selalu
lebih hijau itu juga cuma
ilusi. Kadang kita envy sama yang
orang lain miliki padahal bisa jadi ada
yang diam-diam envy, sirik, jealous atau apalah
dengan posisi atau apa yang kita
dapatkan tanpa mau tahu apa yang kita alami atau harus segimana berdarah-darahnya mendapatkan itu semua. Jadi ini
resensi buku apa curcol? *grin* Ya resensi buku, lah. Stay dulu, ya. Jangan kabur, karena
ga ada yang mau lewat.
Judul
Novel : Precious Lady
Penulis
: Acariba
Editor
: Afrianty Pardede
Penerbit
: Elex Media Komputindo – 2015
Genre :
Komedi Romantis
Target Pembaca
: Dewasa
ISBN :
9786020264004
Jumlah
Halaman : 309 + vi
Seperti
yang sudah saya bilang sebelumnya,
mereka yang punya sesuatu
yang ukurannya dunia banget
belum tentu nyaman dengan yang
dimilikinya. Contohnya tokoh Diva Maharani
yang punya segalanya. Dokter
cantik yang punya kemampuan bela
diri, datang dari keluarga kaya.
Bukan cuma gaji yang didapatkan
dari profesinya sebagai dokter tapi juga
keuntungan dari perusahaan milik orang tuanya yang mengelola sebuah perusahaan keluarga di
Malang.
Kurang apa lagi, coba?
Diva kurang
cinta dan pengendalian diri.
Di
usianya yang ke-25 tahun, Papanya Diva selalu mencuri-curi kesempatan saat
Mamanya pelesiran untuk menjodohkan Diva demi menyisihkan Endo, sepupu juga suami dari Rima, sahabatnya dari jabatan utama di perusahaan Wijaya Grup. Ini yang bikin Diva jengah. Semua usaha Papanya ditolak.
Itu semua karena ada ‘siluman Gorila’ yang bersemayam di balik
tubuhnya. Diva ga bisa menahan diri saat ada lawan jenis yang kurang ajar terhadap dirinya, orang lain atau sesama perempuan seperti
Tiara, teman SMAnya yang dulu membuly Rima gara-gara rebutan cowok.
Sampai satu waktu, Diva dibuat
galau saat Papanya menjodohkan Diva
dengan Bima. Diva jatuh cinta meski ternyata Bima adalah seorang duda keren berusia kepala 3 yang punya anak usia 17 tahun!
Parahnya lagi, putra dari Bima,
Ino juga
naksir Diva ditambah lagi mantan istrinya Bima muncul lagi, membuat Ino senang
Mamanya kembali. Sementara Bima keukeuh bilang sudah tidak
cinta lagi dengan Paras.
Segorila-gorilanya Diva (eeeh), naluri keibuannya muncul dan tidak ingin mengusik kebahagiaan keluarga yang dilihatnya dari dekat. Meski cinta mati
dengan Bima , pusing dengan kejaran Ino yang ganjen menggoda, dan berubahnya sikap Papa, membuat Diva memutuskan pergi menjauh dan menghilang.
Padahal rencana pernikahan sudah
disiapkan semua. Nah, lho. Gimana coba? Jadi nyerah aja?Atau cari win-win solution?
Novel ini dikemas dengan
bumbu kocak meski barbar dan
nakal, membuat Diva si
Tarzan Venus alias Xena yang cengeng sukses jadi image wanita yang jauh dari kesan lembut dan anggun. Simak juga dialog gokil antara Diva dan Meta sahabat juga partner in crime sebagai kolektor foto pria ganteng, dan pastinya Bima dan Ino dua pria yang bikin hati Diva jungkir balik. Yang tidak kalah menarik disimak adalah hubungan Diva dengan Papanya. Akrab banget meski terkesan kurang
ajar dan kurang sopan karena suka membangkang dan seenaknya menjawab.
Jauh banget dari kesan orang Indonesia
yang timur banget, menjaga sopan santun dengan yang lebih tua. Tapi itu menariknya, ekspresi cinta dan
sayang yang unik antara Diva dan kedua orang tuanya jadi fenomena menarik kalau beneran ada. Eh, ada ga, sih?
But no body
perfect. Di tengah keanehan Diva yang jauh
dari kesan seorang wanita yang
seharusnya, Diva punya pesona tersendiri
yang bisa bikin pria mati-matian mengejar
dan memperjuangkannya dan cuma Meta, yang paling pengertian, paling tahu dan memahami posisinya.
Iya, meski Meta juga punya sisi lain sebagai seorang bidan genit yang rakus dan otaknya harus siap disapu setiap saat. Dari Meta lah Diva banyak merenung dan tidak malu menangis saat diluar sana orang-orang akan menempelkan tulisan besar-besar di jedat Diva, Awas Siluman Gorila!
Iya, meski Meta juga punya sisi lain sebagai seorang bidan genit yang rakus dan otaknya harus siap disapu setiap saat. Dari Meta lah Diva banyak merenung dan tidak malu menangis saat diluar sana orang-orang akan menempelkan tulisan besar-besar di jedat Diva, Awas Siluman Gorila!
Ow, ternyata seorang gorila eh Diva Maharani bisa segitu berharganya, ya. Emang seistimewa apa sih, Diva? Nah, tertarik baca novel
ini? Mau dong dikasih gratisannya? Jawab dulu pertanyaannya, ya.
Pernah ga berandai-andai atau punya khayalan kalau bisa jadi orang lain, mau jadi seperti apa? (misalnya berandai-andai
jadi seorang public figure atau teman/saudara) Atau envy sama yang
orang lain miliki (sebutin apa yang bikin envy) tapi kemudian bikin kita mikir, errrr.... kayaknya enggak deh. I choose to be myself. Mendingan jadi diri sendiri aja. Karena saya punya ini, punya itu yang si ini, si itu ga punya. Ngerti kan maksudnya?
Nah, ceritakan
jawabannya di komentar blog ini dan ikuti aturan mainnya berikut ini.
- Sebutkan Nama, akun twitter atau akun FB dan tuliskan link share di FB atau twitter.
- Follow akun twitter @efi_thea, @elexmedia dan @ReTuRike. Boleh follow blog ini . Share link blog ini di akun twitter dengan hashtag #PreciousLadyBlogTour dengan mention @efi_thea, @elexmedia dan @ReTuRike.
- Gimana kalau ga punya akun twitter? Silahkan Share di FB dengan hashtag yang sama #PreciousLadyBlogtour, dan like halaman Update Blognya Efi.
- Blogtour ini akan berlangsung dari tanggal 26 Juli sampai tanggal 1 Agustus 2015. Jawaban terbaik akan mendapatkan satu eksemplar buku Precious Lady dan akan diumumkan di blog ini dan di akun twitter @efi_thea tanggal 2 Agustus 2015.
- Ga ada inboxkan atau japri peserta blogtour/give away dengan saya yang punya blog ini buat menentukan pemenangnya, ya. :D