Sejak SMA aku udah jadi anak radio, sampai sekarang. Sebelum pergi, sampai rumah sampai mau tidur, yang namanya radio mostly paling sering nyala. Waktu SMA dulu aku tuh pendengar setia radio Ardan, kadang pindah ke Oz, Rase, MGT, Radio Raka yang pernah membidik pendengar segmen usia muda jaman aku kuliah dulu atau cela-celaan sesama fans sepakbola di radio Paramuda, jamannya Ernest Prakarsa siaran sekitaran tahun 2003-2006an gitu. Muahaha.... segitu freaknya ya aku sama radio.
Beberapa hari yang lalu aku nonton film Bebas dan merasa related. Ya terutama dengan radio dan lagu-lagu yang latar di film ini. Pas banget, jadi hit ketika aku SMA dulu. Ada yang seumuran? Waktu SMA dulu rikues lagu, kirim-kiriman salam atau curhat sama penyiarnya jadi salah satu menu anak radio. Sepertinya ga jauh beda dengan situasi sekarang, bedanya format acara radio dan life style aja.
Jaman aku SMA dulu, belum ada handphone dengan berbagai macam aplikasi media sosial yang dibenamin ke dalamnya. Mau internetan juga jadi sesuatu yang mahal. Wow, keren. Kayak gitu ungkapan kagum sedikit envy ketika aku SMA kelas 2 atau 3 kalau ada temen yang sudah ngoprek beginian.
Kembali ke film, ya. Kenapa film ini dikasih Bebas. Ada part di mana Vina Panduwinata (Maizura) dan Kris Dayanti (Sheryil Sheinafia) minta dikasih nama buat genknya sama penyiar Prambors dan akhirnya mereka dikasih nama gank Bebas, nama yang sama dengan judul lagu Iwa-K yang juga jadi sound track film.
Jaman aku SMA dulu, belum ada handphone dengan berbagai macam aplikasi media sosial yang dibenamin ke dalamnya. Mau internetan juga jadi sesuatu yang mahal. Wow, keren. Kayak gitu ungkapan kagum sedikit envy ketika aku SMA kelas 2 atau 3 kalau ada temen yang sudah ngoprek beginian.
Kembali ke film, ya. Kenapa film ini dikasih Bebas. Ada part di mana Vina Panduwinata (Maizura) dan Kris Dayanti (Sheryil Sheinafia) minta dikasih nama buat genknya sama penyiar Prambors dan akhirnya mereka dikasih nama gank Bebas, nama yang sama dengan judul lagu Iwa-K yang juga jadi sound track film.
Mengadaptasi dari film Korea berjudul Sunny, Bebas yang dibesut oleh Riri Riza mengambil alur tahun 1995 dan 2019 secara maju mundur. Makanya ga heran kalau lagu-lagu yang hits di peretengahan tahun 90an ini sangat kentara banget termasuk Bidadarinya Andre Hehanusa yang jadi pembuka juga penutup film ini. Sial, waktu nonton film ini aku dateng sendiri. Malu rasanya kalau joged-joged, akhirnya ya cuma goyang kaki. Dikiiit aja hahaha Jangan sampai akutuh dikira orang aneh :v
Vina yang asli garut adalah murid baru di sebuah SMA di Jakarta. Vina berkenalan dengan Kris, Jessica (Agatha Priscilla), Gina (Zulfa Maharani), Suci (Lutesha) dan Jojo(Baskara Mahendra) si cowok poni lempar dengan rambut belah tengah (BT) yang pernah jadi trend cowok-cowok tahun 90an dulu. Masih inget artis-artis tahun 90an yang rambutnya BT kayak Gunawan, Ferry Irawan atau Anjasmara? Muahaha... Pada jamannya cowok-cowok bakal keren, gaul dan lucu kalau potongan rambutnya kayak gini. Dengan catatan wajah mendukung, ya. Kalau rambutnya galing atau jigrik ya, ga pas aja gitu ngeliatnya (wooooi jangan maen fisik).
Ga pake lama, Vina cepat ngeblend dengan teman-teman barunya di gank Bebas. Kalau dulu tahun 90an ada serial Anak Menteng yang menceritakan anak-anak SMA/STM suka tawuran, di sini gank Bebas punya musuh bebuyutan, ganknya Lila (Amanda Rawles).
Ga seperti gerombolan anak-anak cowok SMA atau STM yang suka tawuran dengan massa yang jumlahnya banyak, gank Bebas doyan ribut dengan ganknya Lila dengan tingkat kenakalan yang kecil. "Paling juga jambak-jambakan," kata Jojo santai waktu Vina ketakutan diajak berantem. Ada part lucu ketika mereka kejar-kejaran sempat nyempil di antara kepungan gerombolan anak-anak STM. Sama gerombolan yang lebih mengerikan ini, anak-anak Bebas malah cuek, fokusnya adalah rival abadi mereka.
Ga seperti gerombolan anak-anak cowok SMA atau STM yang suka tawuran dengan massa yang jumlahnya banyak, gank Bebas doyan ribut dengan ganknya Lila dengan tingkat kenakalan yang kecil. "Paling juga jambak-jambakan," kata Jojo santai waktu Vina ketakutan diajak berantem. Ada part lucu ketika mereka kejar-kejaran sempat nyempil di antara kepungan gerombolan anak-anak STM. Sama gerombolan yang lebih mengerikan ini, anak-anak Bebas malah cuek, fokusnya adalah rival abadi mereka.
Lalu, ada scene di mana Vina pura-pura kesurupan dan sukses bikin Lila cs ngibrit ketakutan. This one is the be part for me. Aku yang dateng nonton sendiri cuek ngakak karena saking lucunya. Bukan cuma bagian ini saja , Bawelnya Jojo tanpa harus jadi cowok ngondek juga sukses mencuri perhatian. Salah satu pemeran pendukung pria yang berpotensi jadi idola setelah dedek emesh Jefri Nichol. By the way busway, barengan Reza Rahadian, Bisma Karisma, Amanda Rawles, Giorgino Abraham, Brandon Salim dan Dea Panendra, Cut Mini, Okan Antara dan beberapa aktor lainnya, Jefri muncul juga di sini, meski cuma seliwatan alias special perform. Dah kebayang ya gimana ramenya film ini dengan bertabur bintang.
Tadi aku bilang kalau film ini punya alur cerita maju mundur, kan? Vina versi dewasa yang diperankan oleh Marsha Timothy bertemu lagi dengan Kris (Susan Bachtiar) dan Jessica (Indy Barens). Misi mereka mempertemukan lagi teman-teman yang lain, seperti Jojo (Baim Wong), Gina (Widi Mulia) dan Suci. Kris kepengen banget ketemu lagi sebelum kematian menjemputnya.
Sekilas film ini rada mirip dengan alur AADC yang juga digarap Miles dan Riri Riza, hanya saja konflik Bebas lebih ringan namun tetap related dengan penonton, baik yang pernah SMA di tahun 90an atau masa sekarang.
Sekilas film ini rada mirip dengan alur AADC yang juga digarap Miles dan Riri Riza, hanya saja konflik Bebas lebih ringan namun tetap related dengan penonton, baik yang pernah SMA di tahun 90an atau masa sekarang.
Gaya rambut kepang kecil yang jadi stylenya Lila, rambut BTnya Jojo, kaos motif salur horisontal, kemeja flanel kotak-kotak, walkman, acara MTV,majalah Gadis, bahasa gaul yang jadi sandi ghibah (semisal iginigi biginigi logo? alias ini bini lo?) adalah beberapa hal yang pernah jadi trend jaman aku sma dulu. Mungkin bakal lebih terasa komplit kalau Vina yang culun didandani rambut kepang, gigi behel dan kacamata pantat bontol, seperti dandanannya Andara Early di klipnya Singiku hahaha... Tapi ya karena di fimnya diceritakan Vina tuh bukan anak Kokay alias orang kaya ya, aneh juga sih kalau didandani gitu ya?
Yang namanya hidup terus berputar juga diceritakan dalam film ini. Bukan cuma secara fisik yang membuat mereka berubah, kehidupan mereka di masa dewasa juga mengalami perubahan. Cita-cita mereka di masa SMA dulu boleh sirna atau belum kesampaian, tapi ga berarti mereka lupa dengan kedekatan yang pernah terjalin dulu.
Awalnya aku mengira saat Vina datang bakal jadi objek bullying Kris dan kawan-kawan. Alih-alih dikerjain teman-teman barunya, Vina dibuat ketakutan ketika dipepet Andra, hal yang sama berulang lagi ketika Mia (Syifa Hadju) putrinya Vina mengalami hal yang sama.
Awalnya aku mengira saat Vina datang bakal jadi objek bullying Kris dan kawan-kawan. Alih-alih dikerjain teman-teman barunya, Vina dibuat ketakutan ketika dipepet Andra, hal yang sama berulang lagi ketika Mia (Syifa Hadju) putrinya Vina mengalami hal yang sama.
Film Bebas ga membutuhkan alur yang rumit atau penyelesaian yang wah untuk mengakhiri filmnya. Menurutku, poin utama film ini adalah untuk mengajak penonton untuk mengenang masa-masa sekolah dulu. Baik yang seangkatan dengan Vina dewasa, masih SMA sekarang ini atau ditengah-tengah itu. Harapan mereka dulu yang ingin disampaikan memang tidak semua kesampaia. Kalaupun ada yang berhasil sampai di titik itu, ada konsekuensi yang harus dijalani. Suka atau enggak. Bodo amat lah dengan realita yang terjadi sekarang. Tali kasih alias pertemuan kembali dengan teman lama jauh lebih penting. Itu yang menjadi gagasan utama film ini.
Kalau kalian kangen masa-masa SMA dulu dan belum kesampaian, menonton film Bebas bisa mengobati sedikit rasa kangen itu.
Kalau kalian kangen masa-masa SMA dulu dan belum kesampaian, menonton film Bebas bisa mengobati sedikit rasa kangen itu.