Review Novel Yesterday in Bandung

Pernah dong dengar  atau baca ungkapan  seperti ini:

Yesterday  is history, tomorrow  is mistery  an today is  a gift?

Pernah   juga dong mengalami masa-masa  galau,  berusaha  untuk move on dari  lipatan masa  lalu?  Ah, iya  to be honest, i was  in that  position. Mungkin itu juga yang bikin  lagu lawas Yesterdary dari band legendaris  macam The Beatles  ini  jadi lagu  yang ever green. Coba, siapa  juga yang ga familiar sama lagu ini?.  Bahkan ketika lagu  ini dirilis aja, ibu saya masih abg,  unyu-unyu banget lah, masih usia 1 tahunan. Tuh, gimana ga kurang ngehitsnya coba lagu ini? 

dokumen pribadi
Lagu  ini juga jadi yang theme songnya  novel  yang mau saya bahas sekarang.

Judul          :  Yesterday in Bandung
Penulis       :  Rinrin Indrianie, Ariestanabirah, Delisa Novarina,  Puji P. Rahayu,  NR Ristiani
Editor        :  Pradita Seti Rahayu
Genre        :  Fiksi
Penerbit    :  Gramedia  - 2015
ISBN          :  978-602-02-7861-2
Tebal         :  260 halaman

Diam-diam aku menoleh padaTania. Dia melihat  sinar kembang api dengan tatapan sendu. Mbak Aline pun begitu, dia tampak kosong. Zain  juga, dia tersenyum tapi pikirannya bukan di sini. Dandi seperti  itu jua, dari balik kacamata   matanya melihat  kembang api tanpa ekspresi. Hanya Anya, dan aku yang  tampak antusias  dan menikmati  hal sederhana ini  karena sebelumnya  aku sudah meminum obat  (halaman 151).
5 orang  yang  kesepian, dipertemukan Tuhan dalam satu rumah  kos-kosan  yang dimiliki oleh Aline, seorang  penerjemah  cantik dengan  3 orang mahasiswa dan 1 orang karyawan. Zain berasal dari  Pandeglang, cowok tengil  yang suka tebar pesona,  Shaki  yang  berusaha  menutupi aib keluarganya, Tania  yang bosan dicekoki  mimpi-mimpi orang tua dan Dandi  yang beruaha melupakan sang mantan.

Novel  yang kebanyakan  mengutip lagu-lagu  The Beatles  sebagai  pengiring kisah ketika para tokohnya bercerita  ini mengambil latar tempat di Bandung. Zain mengambil  kuliah di UNPAD,  sementara Shaki di ITB, kedua-duanya mendapatkan bea siswa meski latar belakang ekonominya bertolak belakang. Sementara  Tania kuliah  di UNPAR dan Dandi memilih  untuk bekerja dulu, mengumpulkan uang agar bisa membiayai  kuliahnya.


Cinta Berantai
Mungkin kita menganggap  ini soal klasik. Cinta lokasi gitu, lah.  Tapi jalinan cinta dalam novel ini cukup unik.   Zain  naksir berat  sama Mbak Aline pemilik  kos  yang masih melajang sampai usia kepala 3. Ada Shaki yang diam-diam  menyukai Zain, badboy yang romantis dan ngangenin. Sementara itu, Dandi menyimpan rasa  pada  Shaki tapi tidak berani bicara.  Lalu siapa yang negceng Tania? Zain? Sayangnya   menyimpan simpati untuk gadis yang bawel  tapi sebenarnya perhatian  ini  kecuali Mbak Aline.  Tania memang suka ribut dan berantem  dengan Zain, tapi di mata cowok  yang ngaku-ngaku mirip Zayn Malik  ini, Tania adalah  gadis yang mengerikan.  

Misteri Masa Lalu dan Move On
Saling diam,  akhirnya  lama-lama  rahasia dari Mbak Aline,Zain, Shaki, Tania dan Dandi terungkap di sini.  Masing-masing ternyata menyimpan luka lama masa  lalu  yang masih mereka rasakan.  Ada yang  berusaha menutupi dan bersandiwara dan berpura-pura baik-baik saja,  ada  yang  tertekan  dan kecewa karena cintanya tak berbalas, dan ada yang  menempuh  jalan  hitam. 

Bukan Antologi
Tadinya saya mengira kalau buku  ini  semacam kumer, di mana masing-masing 5 penulis bercerita dengan kisah  yang tidak berhubungan satu sama lain. Tapi ternyata saya  salah.  Yesterday in Bandung ini adalah satu rangkaian  utuh cerita sepeti novel  lainnya dengan  sudut pandang  orang pertama. Meski penasarn, tidak penting juga  untuk tahu siapa  menjadi siapa  atau siapa menceritakan siapa.  (Oyiin... kamu di sini ceritain siapa, sih? Lho, kok nanya?hehehe).  Bukan hal yang mudah lho  menurut saya  untuk berembuk menentukan alur  cerita dari awal sampai ending  yang disepakati.  Nice team work!


Jadi siapa  yang bisa bertahan dan  move on dari  bayang-bayang masa lalunya? Dan siapa  yang harus memendam  kecewa karena harapannya tidak sesuai  kenyataan? Ah untungnya ini cuma novel, ya. Ya udah kalau kepo mah,, baca aja bukunya, ya.

Seperti yang dibilang oleh Zain: "Hidup ini butuh cinta untuk bertahan dari segala yang terjadi dan akan terjadi  di masa depan. Gua gak tahu di masa  lalu ada hal apa  yang Mbak pernah alami, tapi bergeraklah ke depan  tanpa membawa masa lalu untuk dipikirkan dan disimpan di dalam hati."

Post a Comment

8 Comments

  1. Hayooooo bisa nebak ga aku nulis yang manaaa? #eeaaa hihihihi.
    Teh Efiiii, hatur nuhun yah, udah berkenan baca dan menuliskan reviewnya, sok atuh kasih rating di Goodreads jugaaa hehehe. Makasih ya Teeeh *ketjup*

    ReplyDelete
  2. Aku udahtau,Yin. Tapi ga akan dibilang,ah. Secret hehehe
    Biar pada penasaran 😀

    ReplyDelete
  3. Ups. Permisi. Numpang lewat.
    Baca blog Mbak Orin dan muncul tautan ke postingan ini.
    Terima kasih, teh sudah baca. Aku sebagai yang termuda *uhuk* mengucapkan banyak terima kasih. Hehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uhuk.. bentar, siapa ya yang paling muda? hehehe. Salam kenal ya Puji. Aku tunggu novel lainnya.

      Delete
  4. bandung memang luar biasa banget mba..
    kangen masa2 kuliah di bandung, jadi pengen baca buku ini :)

    ReplyDelete
  5. mantap emaang bandung,, bikin kangen segalanya
    sampai buku-bukunya juga :)

    ReplyDelete
  6. Terima kasih ulasannya Kak :).

    ReplyDelete