Awalnya waktu membaca judul pada covernya, saya mengira buku ini bakal bercerita tentang nasib malang seorang TKI yang mengharu biru. Tidak sedikit nasib tenaga kerja terutama kaum wanitanya yang berakhir di tangan majikan yang galak, seenak jedat main cambuk, menyetrika atau menyiram dengan air panas dan kesadisan lainnya. Eh tapi, meski begitu, tetap ada juga yang beruntung mendapatkan majikan yang baik hati dan memperlukan khadimah - begitu sebutan untuk pembantu di Arab - dengan baik sekali.
Judul Buku: Tenaga Kerja Istimewa
Penulis: Naiqueen
Penerbit: Bentang - September 2015
Jumlah Halaman: 362 halaman
ISBN: 978-602-291-120-3
Genre: Romance
Penulis: Naiqueen
Penerbit: Bentang - September 2015
Jumlah Halaman: 362 halaman
ISBN: 978-602-291-120-3
Genre: Romance
![]() |
dokumen pribadi |
Itu juga yang terjadi pada Annisa, tokoh utama dalam novel ini. Annisa, dulunya - seorang gadis asal lampung - harus rela drop out dari bangku kuliah setelah ayahnya meninggal. Meskipun ibunya tetap mendapat tunjangan pensiun ayahnya yang bekerja sebagai PNS, membiayai Annisa dan ketiga adiknya tentu tidak akan cukup. Keputusan Annisa untuk menjadi TKW di arab pun sebelumnya mendapat tentangan dari orang uanya.
Kekhawatiran Annisa mendapatkan majikan yang 'mengerikan' ternyata tidak mejadi kenyataan. Annisa bekerja pada keluarga bangsawan arab yang mempunyai kedekatan silsilah keluarga dengan sumbu pengusasa di Arab. Kejutan berikutnya datang ketika Annisa harus menerima perintah majikannya untuk kawin kontrak dengan anak bungsu majikannya yang tampan rupawan.
Kawin kontrak? Iya, tapi novel ini tidak bercerita tentang pertentangan dalam agama soal ini (meskipun dalam agama Islam jelas ga dibenarkan, ya). Annisa yang tidak punya pilihan, mau tidak mau menerima status barunya menjadi istri dari Yousoef El Talal untuk dua tahun ke depan dengan iming-iming bayaran yang tidak sedikit sebagai kompensasinya bila kontraknya nanti berakhir. Selain ketidakberdayaannya untuk menolak, Annisa berpikir kalau bayaran itu lebih dari cukup membiayai sekolah adik-adiknya di tanah air. Sesederhana itu saja keputusannya.
Plot lalu mengalir nyaris seperti dalam kisah drama queen ala-ala Cinderella, meskipun ibu mertuanya bersikap dingin belum lagi Annisa harus mengeraskan hati dengan sikap Putri Muna, mantan kekasih pangeran Yoesoef yang masih mengejar cinta pangeran nan ganteng itu. By the way, kalau kepo dengan gambaran fisik dari pangeran ini, coba deh googling nama pangeran Mutaib, cucu dari Raja Faisal. Familiar? Jelas, wajah gantengnya ini sering jadi meme dan dishare di FB. Ganteng sih, saya juga ngakuin muahaha... Tapi lupakan saja untuk memujanya. Karena aslinya pangeran ganteng yang jadi inspirasi nvoel ini ternyata kelahiran tahun 50an gitu. Hayo, hari gini mah udah jadi opa (baca: tuir) :D Kalau mau ngecengin anaknya aja wkwkwk.. *apaan sih*
![]() |
Prince Mutaib muda. sumber: herworldplus.com |
Ok, kembali ke cerita, ya.
Pangeran Yousoef ini tipikalnya Dao Ming Tse, kadang dingin, suka mengomel ga jelas dengan bahasa ibunya. Tapi kadang bisa romantis, suka bercanda dan ngangenin. Tapi kadarnya ga se-rese cowok pentolan F4 itu, sih. Pangeran Yousoef ini juga menggambarkan karakter pria arab kelas borju yang kekinian. Mengambil setting waktu pada masa kini, Annisa begitu dimanjakan dengan fasilitas gadget, mobil berkelas dan kemewahan ala bangsawan lainya. Tapi tetap saja kemewahan dan perhatian yang diberikan pangeran charming yang jago bermain Polo - olahraga khas orang Inggris - ini tidak bisa seutuhnya membeli hati Annisa yang cukup cerdas dan cepat menguasai bahasa arab itu. Dalam satu perjalanannya, Annisa diam-diam saling naksir dengan Putra seorang pemuda asal Indonesia yang sedang berlibur di London.
Saat berada di London inilah, konflik cerita mulai merayap naik. Ada Putra yang polos dan tidak menyadari status Annisa sesungguhnya, getaran lembut yang Annisa rasakan saat bertemu Putra, kcemburuan yang mulai mengusik sang pangeran dan putri Muna yang masih mengejar cinta pangeran meskipun sudah berstatus jadi istri muda pangeran kerajaan yang lebih cocok jadi kakeknya. Baru deh di sini sang pangeran kayak kebakaran jenggot. Dia mulai dirayapi cemburu meski mengakui masih ada rasa yang pernah ada #eaaa sama putri Muna. Berbagai cara dilakukannya untuk mencari tahu asal usul Putra lewat mata-mata bahkan tak segan-segan menggunakan fasilitas atase militernya di Paris meski itu membahayakan hubunan diplomatik 3 negara yang terlibat.
Selain alur cerita, saya dibuat takjub dengan detil tempat yang penulis gambarkan saat Annisa dan Youoef berada di London. Rumah mewah di Westminster dan kastil klasik Somerset di London serta lorong-lorong rahasia di bawah tanah rumah Westminster dengan patung-patung dewa dalam mitologi Yunani mengingatkan saya dengan cerita-cerita novel masa saya bocah dulu semacam Trio Detektif, 5 Sekawan dan cerita sejenisnya. Semacam kolaborasi cerita romantis dan fiksi fantasi dengan imajinasi yang keren. Membuat saya merasa berada dalam novel ini.
Dialog cerdas antara Annisa dengan pangeran El Talal di novel ini juga menunjukkan kapasitas otak Annisa yang mumpuni. No wonder sih, kalau dalam waktu singkat dia bisa beradaptasi. Ia cepat menguasai bahasa Arab dan bisa ngobrol serius atau kadang santai tanpa harus diimbuhi bahasa tarzan karena kebingungan mengungkapkan kosa kata yang akan dimaksud misalnya. Muehehe.... Beruntunglah orang-orang yang punya kecerdasan linguistik seperti ini.Seriusnya, saya suka envy dibuatnya.
Kalau penasaran dengan suasana eksotis ala-ala tanah gurun, klasiknya negeri Inggris dan romantisnya beberapa venue di Perancis, membaca novel ini kayaknya bakal tamat dalam waktu 1-2 hari aja.