Review Novel: Tenaga Kerja Istimewa

Awalnya waktu  membaca judul pada  covernya, saya mengira buku ini bakal bercerita  tentang nasib malang seorang TKI  yang mengharu biru.  Tidak sedikit  nasib tenaga kerja terutama kaum wanitanya  yang berakhir di tangan majikan  yang galak, seenak jedat  main cambuk, menyetrika atau menyiram dengan air panas dan kesadisan lainnya. Eh tapi, meski  begitu, tetap  ada juga yang beruntung mendapatkan majikan yang  baik hati dan memperlukan khadimah  - begitu sebutan untuk pembantu  di Arab - dengan baik sekali.

Judul Buku: Tenaga Kerja Istimewa
Penulis: Naiqueen
Penerbit: Bentang - September 2015
Jumlah Halaman: 362 halaman
ISBN: 978-602-291-120-3
Genre: Romance
http://www.akunbuku.com/2016/03/review-novel-tenaga-kerja-istimewa.html
dokumen pribadi
Itu juga yang terjadi pada Annisa, tokoh utama dalam novel ini. Annisa, dulunya - seorang gadis asal lampung -  harus rela drop out dari bangku kuliah setelah ayahnya meninggal. Meskipun ibunya tetap mendapat   tunjangan pensiun ayahnya yang bekerja sebagai PNS, membiayai Annisa dan ketiga adiknya tentu tidak  akan cukup. Keputusan Annisa  untuk menjadi TKW di arab pun sebelumnya mendapat  tentangan dari orang uanya.


Kekhawatiran Annisa mendapatkan  majikan yang  'mengerikan'  ternyata tidak mejadi kenyataan. Annisa bekerja pada keluarga  bangsawan  arab  yang mempunyai kedekatan silsilah keluarga dengan sumbu pengusasa di Arab. Kejutan  berikutnya datang ketika  Annisa  harus menerima  perintah majikannya  untuk kawin kontrak dengan anak  bungsu  majikannya  yang tampan rupawan.

Kawin kontrak? Iya, tapi  novel ini tidak bercerita tentang pertentangan dalam agama  soal ini (meskipun dalam agama Islam jelas ga dibenarkan, ya).  Annisa  yang tidak punya pilihan, mau tidak mau menerima status  barunya menjadi istri dari Yousoef El Talal  untuk dua tahun ke depan dengan iming-iming  bayaran  yang tidak sedikit sebagai kompensasinya bila kontraknya nanti berakhir. Selain ketidakberdayaannya untuk menolak, Annisa berpikir  kalau bayaran  itu lebih dari cukup  membiayai sekolah adik-adiknya di tanah air.  Sesederhana itu saja keputusannya.

Plot  lalu mengalir  nyaris  seperti dalam kisah drama queen ala-ala Cinderella, meskipun ibu mertuanya  bersikap dingin belum lagi  Annisa harus mengeraskan hati dengan sikap  Putri Muna,  mantan kekasih pangeran Yoesoef  yang masih mengejar cinta pangeran nan ganteng itu. By the way, kalau  kepo dengan gambaran fisik dari pangeran  ini, coba deh googling  nama pangeran  Mutaib, cucu dari Raja Faisal.  Familiar?  Jelas,  wajah gantengnya ini sering jadi  meme dan  dishare di FB.  Ganteng sih, saya  juga ngakuin muahaha... Tapi lupakan saja untuk memujanya. Karena aslinya pangeran ganteng yang jadi inspirasi nvoel ini ternyata kelahiran tahun 50an gitu.  Hayo, hari gini  mah udah  jadi opa (baca: tuir) :D Kalau mau ngecengin anaknya  aja  wkwkwk.. *apaan sih*
Prince Mutaib muda.   sumber: herworldplus.com
Ok,  kembali ke cerita, ya.
Pangeran Yousoef ini  tipikalnya Dao Ming Tse,  kadang dingin, suka mengomel  ga jelas dengan bahasa ibunya. Tapi kadang bisa romantis, suka bercanda dan  ngangenin.  Tapi kadarnya ga se-rese  cowok pentolan F4 itu, sih.  Pangeran Yousoef  ini  juga menggambarkan karakter  pria arab  kelas borju yang kekinian.  Mengambil setting waktu pada masa kini, Annisa  begitu dimanjakan dengan fasilitas  gadget,  mobil berkelas  dan kemewahan ala bangsawan lainya. Tapi tetap  saja kemewahan dan perhatian yang diberikan pangeran charming yang jago bermain Polo - olahraga khas  orang Inggris - ini  tidak bisa seutuhnya membeli hati Annisa  yang cukup cerdas dan cepat menguasai  bahasa arab itu.  Dalam satu perjalanannya, Annisa diam-diam saling naksir  dengan  Putra seorang pemuda asal  Indonesia yang sedang berlibur di London.

Saat berada  di London  inilah,  konflik cerita mulai merayap naik. Ada Putra yang polos dan tidak menyadari status Annisa sesungguhnya, getaran lembut  yang Annisa  rasakan saat bertemu Putra, kcemburuan yang mulai mengusik sang pangeran dan putri Muna  yang  masih mengejar cinta pangeran meskipun sudah berstatus  jadi istri  muda  pangeran kerajaan yang lebih cocok  jadi kakeknya. Baru deh di sini  sang pangeran  kayak kebakaran jenggot.  Dia mulai dirayapi cemburu  meski mengakui masih  ada rasa  yang pernah ada #eaaa sama putri Muna.  Berbagai cara dilakukannya untuk mencari tahu  asal usul  Putra lewat mata-mata  bahkan tak segan-segan menggunakan fasilitas atase militernya  di Paris meski itu membahayakan hubunan diplomatik  3 negara yang terlibat.

Selain alur cerita,  saya dibuat takjub dengan  detil tempat  yang penulis gambarkan saat  Annisa dan Youoef berada di London.  Rumah mewah di Westminster  dan kastil klasik Somerset  di  London serta lorong-lorong rahasia di bawah tanah rumah  Westminster  dengan patung-patung  dewa dalam mitologi Yunani mengingatkan saya dengan  cerita-cerita  novel masa  saya  bocah dulu semacam Trio Detektif, 5 Sekawan dan cerita sejenisnya. Semacam kolaborasi  cerita romantis dan  fiksi fantasi dengan imajinasi yang keren. Membuat saya merasa berada dalam novel ini.  

Dialog  cerdas  antara Annisa dengan pangeran El Talal  di novel  ini  juga menunjukkan kapasitas otak Annisa  yang mumpuni.  No wonder  sih,  kalau dalam waktu singkat dia bisa  beradaptasi.  Ia cepat menguasai bahasa Arab dan bisa ngobrol  serius atau kadang santai tanpa harus  diimbuhi  bahasa tarzan  karena kebingungan mengungkapkan kosa kata  yang akan dimaksud misalnya. Muehehe....  Beruntunglah orang-orang  yang punya kecerdasan linguistik seperti ini.Seriusnya, saya suka envy dibuatnya. 

Kalau penasaran dengan suasana eksotis  ala-ala  tanah gurun, klasiknya negeri Inggris  dan romantisnya beberapa venue di  Perancis, membaca novel ini  kayaknya  bakal tamat dalam waktu 1-2 hari  aja.



Post a Comment

18 Comments

  1. Penasaran sama yg gantengnya eh bukunya ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayangnya yang gantengnya udah jadi aki-aki hahaha. Mending sama anaknya aja *apaan sih*

      Delete
  2. Sukses bikin saya penasaran sama Pangeran Mutaib, eh bukunya. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan! Udah aki-aki ih, rugi nanti penasarannya :D Kecuali kalau punya mesin waktu hehehehe

      Delete
  3. kasihan dan kagum pada annisa :)

    ReplyDelete
  4. buat penasaran, di gramedia masih ada tidak ya :D

    ReplyDelete
  5. Memang, saya juga pernah denger, bahwa yang dapat nasib buruk di Arab itu sebenarnya ngga banyak... biasalah emang kerjaan media

    ReplyDelete
  6. sekilas reviewnya menggoda sya untuk membaca lebih lanjut, makasih ya udah berbagi informasi
    salam kenal juga :)

    ReplyDelete
  7. hehe mantap kayake nih buku, bisa deh kapan2 beli. penasaran euy

    ReplyDelete
  8. huaa cowoknya ganteng banget, jadi pengen baca heuheu

    ReplyDelete
  9. uset ganteng amat itu cowo, make krim penumbuh bewok kah???

    ReplyDelete
  10. mantep tuh... jadi tertarik nih pengen baca...

    ReplyDelete
  11. yg cowonya ganteng ya... bagus nih bukunya

    ReplyDelete
  12. dari reviewnya jadi tertarik beli dan baca bukunya, thanks yaa

    ReplyDelete
  13. Dialog cerdas antara Annisa dengan pangeran El Talal di novel ini juga menunjukkan kapasitas otak Annisa yang mumpuni. No wonder sih, kalau dalam waktu singkat dia bisa beradaptasi. Ia cepat menguasai bahasa Arab dan bisa ngobrol serius atau kadang santai tanpa harus diimbuhi bahasa tarzan karena kebingungan mengungkapkan kosa kata yang akan dimaksud misalnya. Muehehe.... Beruntunglah orang-orang yang punya kecerdasan linguistik seperti ini.Seriusnya, saya suka envy dibuatnya.
    visit : jual lantai vinyl

    ReplyDelete
  14. kenapa tki disebut tenaga kerja istimewa, sebab mereka adalah pahlawan penghasil devisa negara

    ReplyDelete