Menonton serial Romulus bikin saya
bersyukur tidak dilahirkan pada zaman dulu. Seperti zaman peperangan yang
pernah saya tonton di film. Masih ingat pelajaran sejarah tentang sejarah berdirinya kota Roma?
Pasti ingat dong ungkapan ini:
Homo Homini Lupus: Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya.
Pas banget dengan alur cerita dalam serial Romulus yang saya saksikan di aplikasi nonton baru-baru ini.
Serial Romulus yang diproduksi di Italia menceritakan kisah Romulus dan Remus dalam versi sedikti berbeda. Si kembar di sini diceritakan punya nama Ernitos dan Yemos. Ernitos dan Yemos digembleng di hutan dan kembali ke Alba, kerajaan kakeknya berkuasa setelah mereka dianggap cukup untuk dipersiapkan menjadi raja.
Tadinya saya kira Romulus ini dibawakan dengan dialog berbahasa Italia, tapi kemudian baru tau lho ternyata para casting (sepertinya semuanya orang Italia semua) berdialog dengan bahasa latin kuno, sepanjang serial.
Judul
serial: Romulus
Sutradara
: Michelle Alhaique, Anrico Maria Artale, Matteo Rovere
Tahun
Produksi : 2020
Jumlah
Episode: 10
Rate
: 18+
Durasi : 1 jam/episode
Cast
Utama:
Andrea Arcangeli (Yemos)
Mariana Fontana (Ilia)
Sergio Romana (Amulius)
Ivana Lotito (Gala)
Demetra Avincola (Deftri)
Francesco di Napoli (Wiros)
Emilio De Marchi (Erthas)
Giovanni Buselli (Ernitos)
Vanessa Scalera ( Silvia)
Masih banyak cast pendukung yang namanya bikin kita serasa nonton Lega Calcio alias Liga Italia itu lho hahaha. Agak ribet nyebut namanya dan sedikit pusing kalau harus hapal semua namanya. Tapi sebenarnya tokoh utama cerita di serial ini adalah Yemos, Ilia dan Wiros.
Latar
Belakang Konflik:
Karena kemarau yang berkepajangan, Nurmitor, kakeknya Ernitos dan Yemos harus rela mengasingkan diri. Kata para pendeta sih ini adalah perintah dewa. Ya udah nurut aja, dia nitipin kedua cucunya dan pergi bersama Silvia putrinya.
Konspirasi
Kudeta
Tapi sesungguhnya ada konspirasi jahat Amulius dan pacarnya atau selirnya (mungkin ya,
karena di sini Ilia anaknya Amulius ga manggil Gala dengan sebutan ibu). Malah
menurut saya Gala ini otak jahat dari kekacauan yang timbul.
Gala bukan cuma ngomporin Amulius buat melakukan kudeta tapi juga berusaha menyingkirkan Ilia yang merupakan pacar gelapnya Ernitos.
Ilia dan Ernitos ini udah mulai suka sejak bocah. Ilia mengabdi di kuil untuk menjaga api tetap nyala saat usianya masih 6 tahun. Sejak itu Ernitos yang 2 tahun lebih tuaan dari Ilia udah punya rasa sama gadis penjaga api ini. Malah mereka suka ketemuan diem-dieman. Pegangan tangan aja bikin mereka seneng.
Sebelum Amulius berkuasa, para pendeta juga meramalkan Ernitos dan Yemos bakal saling bunuh-bunuhan. Sama seperti di cerita legenda Romulus dan Remus yang dulu pernah kita baca itu lho. Tapi di serial ini Ernitas dan Yemos menolak ramalan itu. Mereka ga berniat buat saling bunuh-bunuhan. Ilia yang sayang banget sama Ernitas pun dibuat resah takut pacar gelapnya itu tewas.
Dan memang Ernitos tewas, tapi bukan di tangan Yemos. Mereka diburu saat melarikan diri dan menjadikan Yemos sebagai tertuduhnya. Jelas lah Yemos ga bisa balik ke Alba. Ia harus kabur sambil membuktikan diri kalau dirinya tidak bersalah.
Di tengah pelariannya, Yemos
bertemu dengan kelompok bernama Luperci, di mana ada Wiros di sana. Kelak, Wiros bakal
jadi sahabat Yemos selama dalam pelariannya. Padahal Wiros ini adalah tipikal
manusia oportunis yang culas dan suka memutarbalikan fakta. Entahlah, walaupun
Yemos tau Wiros suka ngarang-ngarang, tapi Yemos lebih memilih Wiros jadi teman
pelariannya.
Pengalaman Menonton
Walau telinga kita tidak biasa mendengar dialog film dengan bahasa latin, ini ga mengganggu keasik nonton lho. Malah Romulus berusaha menghadirkan suasana Romawi kuno lebih kental ke dalam film. Ditambah lagi dengan pemilihan kostum dan artistik pendukung yang mewakili suasana pada masanya.
Scene ketika Wiros diolok-olok oleh temannya kelompok The Luperci cukup menggambarkan betapa kerasnya hidup pada masa itu. Yang kuat yang berkuasa. Serigala bagi yang lain. Tapi yang bodoh tidak selalu jadi budak juga. Buktinya ya Si Wiros ini, dia bisa licik juga meski secara fisik mudah saja buat dihabisi.
Romulus juga cukup sukses menghadirkan suasana dark bukan cuma dari tone serial yang gelap dan tapi juga banyak adegan-adegan yang mungkin bisa bikin kita nutup mata karena segitu mruahnya nyawa manusia untuk dihilangkan. Adegan mata Nurmitor dibuat buta pun cukup sadis dan bikin linu. Makanya serial ini dilabeli 18+ karena banyak unsur kekerasan. Di beberapa scene juga muncul adegan intim, meski cuma sebentar.
Terlepas dari itu semua, Romulus ini akan membuat kita penasaran. Bukan hanya bagaimana Yemos membuktikan dirinya tidak bersalah tapi juga bagaimana Wiros bikin ulah, dan bagaimana Ilia menuntaskan dendam menuntut keadilan jadi ending yang layak buat kita tunggu.
Ah ya tentu saja jangan lupa, meski hidup begitu keras, masih ada orang-orang setia yang seperti Ertas dan anak buahnya yang tidak percaya dengan tuduhan terhadap Yemos.
Serial sepanjang satu season dengan 10 episode ini bisa kita saksikan di Mola TV. Bisa kita saksikan lewat HP atau televise hanya dengan membayar 12.500 saja setiap bulannya. Bisa bayar pake transfer/virtual account atau potong saldo OVO.
Liburan akhir tahun ga ke mana-mana masih bisa kita nikmati dengan nonton Romulus dan serial atau film lainnya di Mola TV dengan biaya yang murah.
Yuk, instal dan berlangganan sekarang!