Cerita tentang balas dendam tidak harus melulu identik dengan alur cerita bergenre laga, baku tembak atau duel fisik lainnya. Kalau dikemas dengan genre komedi berbau satir, pasti jadi sesuatu yang menarik seperti yang diceritakan di Two Weeks to Live.
Sekilas waktu membaca judulnya saya sempat mengira kalau serial Two Weeks to Live ini bakal kental dengan nuansa drama, ketika seorang gadis berusaha melakukan sesuatu sebelum hidupnya berakhir. Semacam penyakit kanker atau penyakit yang membuat waktunya di dunia ga akan lama lagi. Ternyata ga gitu.
“Jangan main-main sama cewek cupu”
Tidak boleh begitu, Fulgoso… #eh
Dari sini penonton bisa segera paham, serial produksi SKY UK dan HBO Max ini dikemas dengan nuansa dark comedy. Bukan serial yang isinya melow-melow dan menghabiskan tissue menangisi nasib malang tokoh utamanya.
Yaaa, meskipun dalam beberapa part ada unsur drama yang bisa kita temukan di sini. Namun, Kim yang terlalu naif - kadang suka ngegas - membuat suasana prihatin jadi sebuah komedi yang satir. Penonton ga boleh sedih. Lah, Kimnya aja ga apa-apa kok.
Selesai membuat ulah di kafe itu, Kim yang mengaku 15 tahun dikurung ibunya dalam sebuah kabin bertemu dua bersaudara Nicky (Mawaan Rizwan) dan Jay (Taheen Modak) di sebuah bar tempat dulu ayah ibunya kencan. Secara kebetulan Nicky yang masih jomblo dikipasi Jay untuk melakukan pendekatan sama Kim.
Lagu lawas Stayin' alive dari Bee Gees yang dinyanyikan dengan versi lain yang mengiringi kehadiran Kim di bar ini. Suasana di sini semakin menguatkan kalau Two Weeks to Live cukup ditonton saja tanpa harus membuat penonton merasa ketakutan, sedih atau terintimidasi kalau melihat cipratan darah. Kim will alive.
Adengan Kim saat bertemu dengan Jim pun berjalan kocak dibumbui dengan intonasi nyolot-nyolot di antara mereka. Mau 'bunuh-bunuhan' aja banyak debat dan negosiasinya segala. Apalagi ketika Kim ngomelin Jim yang ga bisa mengingat 'masa lalu'.
Balik lagi ke judul, Kim sebenarnya ‘dibohongi’ tentang akhir dunia yang akan berakhir dalam 2 minggu. Karena kuatnya doktrin Tina (Sian Clifford) – ibunya Kim, Tina jadi impulsif setiap mendengar berita yang membuat dunia akan segera berakhir.
Harusnya Kim lebih banyak denger radio dan dengar lagunya Shaden dulu itu lho…
“dunia belum berakhir…”
Eh roaming ya? Beda zona, beda waktu pula hahaha…
Sebenarnya ga aneh kalau Kim jadi aneh dan kudet alias kurang update, atau kelakukannya yang kampungan. Ini karena 15 tahun ke belakang Kim menjelma jadi cewek gua kabin gara-gara ibunya membatasi akses Kim dengan dunia luar.
Kelakuan Kim ini yang membuat Nicky dan Jay terheran-heran karena Kim mudah banget dikipasi berita semacam hoax. Walau sebenarnya wajar juga karena masa lalunya itu membuat Kim tidak bisa melakukan ‘check recheck’ setiap informasi yang diterimanya. Jadi salah siapa kalau Kim bisa impulsif dan reaktif kalau sedang marah gitu? Salah gue?
Jangan terlalu gampang menilai Kim.
Kim bukan manusia gua yang terlempar mesin waktu dan menemukan perbedaan dunianya jomplang dengan dunia luar. Buktinya ya itu tadi, Kim bisa santai mengemudikan mobil jeep (belajar di mana ya dia?), ga canggung menarik pelatuk pistol atau santai saja berkelahi dengan laki-laki. Bahkan sebenarnya Kim juga pernah nonton film seperti yang diceritakannya pada Nicky dan Jay. Kalau saja Kim mau baca atau kenal media sosial. Mungkin kelakukannya ga akan norak.
Selain aksen British dari para pemainnya, yang membuat Two Weeks to Live jadi menarik adalah selera humor sutradara dan narasinya yang unik, ditambah transisi adegan ke adegan yang kadang mengejutkan. Jangan gampang terbawa suasana dan lekas menyimpulkan, karena serial besutannya Al Campbell ini punya perlakuan yang tidak mudah ditebak di setiap episodenya yang berdurasi tidak lebih dari 30 menit.
Kita tidak akan bosan atau penasaran mengikuti petualangan Kim menutup jejak balas dendamnya plus kejutan-kejutan yang muncul. Kelucuan dark comedy ala Kim dan karakter lainnya bisa kita saksikan di Mola TV. Cuma dengan membayar 12.500 per bulannya saja sudah bisa menyaksikan serial ini sampai tamat lalu lanjut lagi ke serial lainnya. Cincai banget kan buat hiburan di masa kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Yuk, install aplikasinya, ya.