Halo teman-teman. Akhirnya saya kembali nulis lagi review buku setelah sekian lama absen hihi.... Kali ini saya mau ceritain buku yang berjudul The Cringe Stories. Sebuah buku berisi kumpulan cerita karya teman saya, Rijo Tobing. Selain baca review saya ini, teman-teman juga berkesempatan mendapatkan bukunya lho dalam blog tour yang digelar di blog dan IG saya.
Tapi sebelumnya saya mau cerita sedikit tentang buku ini dulu ya
Judul Buku :
The Cringe Stories
Penulis
Rijo Tobing
Desain sampul Buku
Liends
Cetakan
I - Oktober 2020
Tebal
165 Halaman
The Cringe Stories adalah kumpulan 9 cerita bernuansa cringe, sesuai dengan judul buku ini. So, semua ceritanya emang bernuansa dark dengan sudut pandang ceritanya mengambil orang pertama. Karena judulnya aja udah dark, udah kebayang sih ya kayak gimana ending ceritanya. Tapi yang jelas di buku ini bukan bercerita tentang hantu yang meneror para tokoh utamanya (kecuali untuk cerita Suara).
Kesembilan cerita yang terangkum di buku ini adalah :
- Pisau
- Mobil di Pengkolan
- Handphone
- Galon
- Cermin
- Rekening
- Suara
- Gendut
- Ombak
Bisa dibilang cerita-cerita di sini adalah cerita yang sedang. Maksudnya ga pendek atau ga panjang juga. Kurang lebih mirip satu bab dalam satu novel yang biasa kita baca.
Setiap tokoh di novel ini bertutur sisi gelap dari kejadian yang mungkin bisa terjadi pada siapa saja. Gimana kalau itu kejadian sama kita? Hiy amit-amit ya. Jangan sampai. Apalagi kalau kita jadi salah satu pelaku kejahatan seperti yang diceritakan pada cerita Cermin atau Ombak. Atau akhir hidup yang mengenaskan seperti yang dialami seorang pengantar galon pada cerita Galon.
Untuk cerita Cermin, tokoh utamanya adalah seorang pemilik salon yang merupakan perempuan simpanan yang juga mengelola sebuah salon. Walau sudah punya usaha yang bisa dibilang mapan, ia gampang tersulut api dengki. Gara-garanya Oppa pelanggan salaonnya lebih tertarik pada Tini, karyawannya yang nota bene ga ada cantiknya sedikit pun.
Ish, kok maenannya fisik, ya? Cinta kalau udah buta gimana dong? Ini antara oppa dan mbaknya yang punya salon emang udah sama-sama dibutain dengan cara yang berbeda. Jadi pengen komen deh. Ga ada cowok lain apa? Hahaha
Penampilan fisik yang sudah dipermak di sana sini ternyata tidak jaminan membuat ia mudah menyingkirkan pesaingnya. Iya cinta emang buta.
Menurut saya dua-duanya ini sama-sama malang. Dengan penampilan yang secantik itu dia masih bisa memikat laki-laki lain. Kok ya 'ga level' saingan sama karyawan sendiri. Pemikirannya sempit betul.
Sementara Tini lagi apes. Jatuh cinta di waktu dan tempat yang salah.
Dalam setiap ceritanya Rijo membangun alur cerita dengan perlahan, membuat kita sebagai bertanya-tanya di mana posisi si penutur ini pada akhirnya? Akankah dia menemui kemalangan, atau malah jadi orang yang ternyata punya sisi jahat lebih kuat atau melakukan kebodohan ga perlu.
Yang menarik dari para tokoh cerita ini mereka punya kesamaan karakter. Setidaknya dari yang saya tangkap, mereka adalah orang-orang yang tertutup atau kesepian.
Lingkaran pertemanan yang tertutup membuat mereka agak sulit untuk mendapat pertolongan. Dalam dunia nyata kalau saja mereka bisa berteriak minta tolong mungkin nasib baik yang akan terjadi.
Sementara orang-orang - yang sepertinya - aneh gitu kadang bisa membuat kita menjaga jarak. Keberadaan merka patut diwaspadai seperti dalam cerita Pisau. Tokoh utamanya bersikeras untuk berusaha meloloskan diri dari situasi, sementara ibunya merasa harus menolong orang itu.
Yang ga kalah menarik juga cerita Mobil di Pengkolan. Keimanan kita bisa diuji dengan cara tertentu yang bisa membuat kita jadi goyah bahkan berubah jadi manusia yang culas. Bahkan kalaupun kalah atau menang adu licik tetep aja bikin ngeri dalam arti yang lain. Uang memang bisa memuat mausia serakah dengan cara berbeda.
Dengan gaya tutur yang lugas dan mengalir - dengan memainkan psikologis juga - saya merasa tau-tau udah selesai aja baca ceritanya. Padahal kalau sekilas lihat jumlah halamannya sempet mikir. Sepanjang apa sih, ceritanya sampai jumlah halamannya sebanyak ini? Ternyata ya emang gitu, kita diajak untuk mengetahui dulu latar belakang si tokoh dan pokok permasalahannya lalu tau-tau kita udah digiring ke penyelesaian ceritanya.
FYI saya bisa menamatkan buku The Cringe Stories hanya dalam sehari saja. Saking enaknya ngebaca cerita-ceritanya ini. Setiap selesai membaca cerita di sini, saya menghela napas dalam-dalam. Fiuuuh, untung cuma cerita aja.
Terus terang saya merasa iba atau kasian sama tokoh-tokoh yang mengalami cerita ini. Kenapa harus berakhir seperti itu. Tapi namanya juga Cringe Stories. Ya, kan? Ya kalau happy ending judul bukunya ga akan gitu, dong.
Makanya, Rijo udah konsisten dengan konsep cerita yang disodorkannya. Mulai dari judul, pemilihan cover yang berwarna gelap juga jalan cerita di dalamnya. Patut ditunggu nih karya Rijo lainnya buat dibaca. Kalau mau dapetin bukunya Rijo langsung aja dapatkan di http://Bit.ly/SkyBooks, ya.
Sesuai janji saya sebelumnya, sekarang saya mau bagi-bagi buku The Cringe Stories ini secara gratis buat teman-teman. Caranya gampaaang banget. Ini dia
Jawab dulu pertanayaan ini (tulis di kolom komentar ig saya @efi_thea)
"Pernah ngalamin atau mengamati situasi yang cringe"?
Ceritain dong. Setelah itu perhatikan poin berikut sebagai syarat kelengkapan untuk mengikuti giveawaynya, ya.
- Waktu giveaway ini dimulai tanggal 15 Februari dan akan berakhir tanggal 22 Februari 2021. jadi jangan kelamaan buat ikutan ya. Nanti kalau kelewat nyesel, lho
- Wajib berdomisili di Indonesia (untuk pengiriman hadiah)
- Follow dulu IG penulisnya dan saya juga dong (randomnessinsidemyhead & @efi_thea).
- Follow juga blog penulis di www.rijotobing.wordpress.com, boleh juga follow blog saya ini resensi efi.my.id hihihihi
- Jangan lupa share postungan giveaway ini di akun teman-teman. Boleh FB, boleh Twitter atau mau paket combo dua-duanya bisa bangeeet. Eh tapi akunnya jangan digembok ya. Biar ga bikin gugur kesempatan menangnya.
Pemenang yang beruntung akan diumumkan di instagram saya, pada hari senin, tanggal 22 Februari 2021.
Jangan lupa, ikuti juga blogtour dan giveaway buku Rijo Tobing di blognya Ipeh Alena di www.bacaanipeh.web.id pada tanggal 22 - 28 Februari 2021
18 Comments
dari judulnya aja udah cukup menarik, creepy, dark, dan bikin penasaran untuk baca sampai selesai meski sepertinya akan ketakutan sendiri sih pas baca ini mak hahahah
ReplyDeletezaman kecil deh aku malah sering ngalamin cringe situation gt sih smp kadang2 smp gede masih suka kebawa mimpi tapi alhamdulillah udah dewasa dan menua gini malah gak lg ngalamin yg kayak gt...makanya klo baca atau nonton yg cringe suka deg2an
ReplyDeletePernah teh, pas jambore dulu hihi tapi kalau sekarang dipikir2 beneran cringe nggak ya masa itu. Dan pas pulkam ke rumah bapak dulu, ketemu mbah2, trus tiba2 hilang aja apa aku yg halu ya 😅
ReplyDeleteIni bukunya bikin penasaran, anak2 drmh suka yg cringe2 tapi tatut klo ditinggal sendirian
Huwaaa...aku bakalan berani baca ga ya? haahaha, soalnya aku tu kurang suka yang ceritanya cringe. Kalau disuruh milih jenis film apa yang nggak bakalan aku tonton, sudah pasti film horor hahaha. (meski memang, film horor itu bisa jadi nggak cringe...lha horor komedi kok hehehe)
ReplyDeleteEtapi kalau baca sih beda ya, nggak sevisual film horor.
Lagipula penasaran, se-cringe apa ya cerita-cerita di buku ini?
Covernya sudah menjelaskan begitu dark Cerita yang akan disajikan. Saya dulu penggemar buku kumpulan cerpen seperti ini, tapi kalau dibaca dari sedikit review-nya agak mencekam ya nuansanya
ReplyDeleteTetehhhh, whats baca 1 buku berisi 165 halaman hanya dalam 1 hari. Huhuhu aku harus banyak belajar nih supaya ga males kalau baca buku. Nah kan, isi ceritanya seru pastinya tahu tahu dibaca sampai habis ya. Apalagi ikut greget waktu si Oppa dan Tini di bagian cermin haha
ReplyDeletewaaaw teh Efi aku seperti tercolek-colek nih, karena jujur aja udah jarang banget untuk baca buku sekarang ini. Apalagi ini buku cukup menarik dan pengen banget aku baca karena aku suka yg temanya kayak gini
ReplyDeleteWuih Mak, memikat banget bukunya ya bisa habis dalam sehari saja. Kisah-kisah yang dituliskan cuplikannya di atas memang menarik apalagi jika penulisnya pandai memainkan psikologis pembaca.
ReplyDeleteMengamati situasi cringe sih pernah, kalau mengalami aku agak2 gak yakin pernah atau gak nih.
ReplyDeleteCerita-ceritanya seperti cerita nyata karena pernah ada yg bercerita seperti ini juga, kasusnya di salon juga. Cepat juga ya menyelesaikan bukunya
Serem juga ya..kalau mengalami kisah yang ada di Cringe ini.
ReplyDeletePengen banget baca buku kak Rijo dengan tuntas dalam sehari. Berasa menyelimuti tubuh dengan selimut kengerian di gelap malam.
hahaha, santaiii, lenchin. (semoga) hanya terjadi di dalam cerita :D :D
DeleteWuih baca bukunya bisa kilat gitu. Saking ceritanya mengalir dan enak dibaca, ya, Fi. Kalau saya baca situasi cringe gitu suka ikutan baper. Hehehe
ReplyDeleteAlhamdulillah-nya gak pernah mengalami situasi yang cringe.
Koook ceyaaaam keliatannya mak efi jadi deg-degan baca reviewnya. kalau tulisan novel gini memang bikin yang baca menjelajah kemana-mana hahahah. tapi emang deg-degan euy aku ga berani baca kayaknya xD
ReplyDeleteDari covernya aja udah keliatan dark banget ya, Teh. Bener-bener cringe.. Kira-kira aku kuat gak ya baca semua ceritanya? Hihi cemen emang :D
ReplyDeleteBtw kalau mengalami situasi yang cringe, kayanya belum pernah deh. Dan jangan sampai deh, na'udzubillahi min dzalik..
aku sudah baca buku ini teh
ReplyDeleteasli penuh kejutan, dan semuanya sangat menarik kisahnya
aku paling suka yg suara
jadi penasaran sama isi bukunya mbak, masih ada waktu buat ikutan GA-nya ya. mulai satu-satu deh ikutin syaratnya.
ReplyDeleteKece teh efi baca buku 165 halaman dalam 1 Hari aq emang basic nya ga terlalu suka baca buku tepat nya sih setelah nikah bawaannya kalo baca buku langsung ngantuk hahaha
ReplyDeleteAsli. Aku udah baca buku ini dan ngerasa ya ampun, campur aduk antara aneh, janggal, ngeri, sedih, kasian. Semuanya ada di sini. Sebagai plot driven addict, kusuka kisah yang ngalir gini. Apalagi di cerpen Suara. Sedih dan ya janggal gitu.
ReplyDelete