Jumbo Ngajak Bernostalgia dan Bikin Bangga Jadi Orang Indonesia

alasan kenapa harus nonton film animasi jumbo
Film Jumbo jadi salah satu kejutan Lebaran 2025 yang menarik perhatian banyak orang. Nggak cuma buat para pecinta film, tapi juga buat yang biasanya jarang ke bioskop. Film ini masuk wish list banyak keluarga buat hiburan pas liburan. Saya sendiri sempat ngobrol sama teman, kadang liburan tuh malah bikin capek—macet, ramai, ribet. Nah, nonton bioskop bisa jadi solusi simpel dan menyenangkan.

Baiklah, kita bahas filmnya ya, Kenapa sih saya saranin temen-temen buat nonton film ini? Ini dia beberapa alasan kenapa sih harus nonton filmnya.

Here we go

1. Dunia Anak yang Menyenangkan

Film animasi umumnya identik dengan film anak. Nggak selalu begitu sih. Tapi Jumbo ini memang diberi rating semua umur. Artinya anak-anak boleh nonton. Walau pun cerita berfokus pada karakter Don yang masih anak-anak, nonton film ini juga bisa bikin penonton dewasa seakan mengenang kembali masa kanak-kanak. Apalagi di film ini dunia mainnya anak-anak masih kental dengan permainan di luar rumah. Sudah tau kan setingnya ngambil di tahun 2000an? 

Walau pun pada masa itu gadget sudah mulaI dikenal, tapi fiturnya masih bisa dibilang sederhana. 

Di hp memang sudah bisa browsing atau buka email, tapi dengan layar kecil melelahkan mata.  Beneran main hp buat kerja atau chat kalau sudah punya blackberry. Karena taun segitu pake smsan kan lumayan mahal. Kalau urusan sosmed Facebook dan Friendster  mainannya orang dewasa sih ini dan belumbisa diinstal di hp. Papaketiknya belum semua Qwerty dan aplikasinya juga masih terbatas. Oh iya sebenarnya bisa chat juga di HP, itu kalau sudah janjian diYahoo Messenger. Nggak janjian ya udah buka YM berasa menanti sebuah kepastian hahaha. Sependek ingatan saya, anak-anak masih jarang main hp. Paling juga main game snake alias ular itu lho  hahaha

Kembali ke film. Di awal cerita Don dijauhi teman-temannya untuk main kasti bareng. Don adalah biang sial. Tim yang ada Don-nya udah deh jangan berharap bakal menang. Don adalah kartu mati. Don payah dalam berlari, nggak gesit. Uniknya adegan Don waktu ngejar bola malah jadi terasa lucu.

Don ini seperti Nobita yang kerap jadi pecundang yang kerap diledek Giant dan Suneo karena payah dalam bermain. Atta teman main Don pun kerap mengejek Don. Ledekannya khas anak-anak, lucu gemesin. "Jumbo Jumbo.. main kastinya udahan"

Selain scene main kasti itu masih ada ada adegan yang bikin saya ngikik waktu Don berusaha lari menyelamatkan diri dari kejaran Atta. Cape-cape ia manjat tembok, padahal sebenarnya ada jalan lain yang nggak ribet. Tawa saya pecah di sini. 

2. Voice Over yang Renyah

Mungkin teman-teman pernah lihat potongan adegan video proses voice overnya Ariel Noah dan Bunga Citra Lestari, kan? Waktu lihat videonya aja saya tuh membayangkan seperti penyiar radio yang ngajak ngobrol pemirsanya. Ekpresif! Seneng banget deh dengernya. Seakan-akan Ariel, Bunga, Naura, Prince, Graciella dan pengisi suara lainnya sedang ngobrol sama kita sebagai penontonnya. Ketawanya, ngambeknya, sedang merajuk atau waktu Bang Acil yang suaranya disi oleh Angga Yunanda  yang nasihatin Atta. Saya paling seneng denger voice overnya Prince Poetiray yang mengisi suaranya Don alias Jumbo. Suaranya renyah banget. 

O iya jangan lupakan juga suara 'mbek-mbek'nya yang lucu. Sebelumnya nggak nyangka  loh kalau Chicco Jericho, Angga Dimas Sasongko dan Ganindra Bimo  yang jadi pengisinya. Uniknya untuk memberi warna suara pada suara mbeknya, mereka pada bikin riset. Terniat!

3. Visual Warna yang Menyenangkan Mata

Selain voice overnya, harmoni warna dari elemen ceritanya juga eye catching Gemes banget lihatnya dan bikin nyaman di mata. Yang suka ulik-ulik design atau oret-oret animasi dan sejenisnya bisa jadiin komposisi warnanya sebagai inspirasi buat desain yang akan dibuat. Lucu-lucu. beneran deh.   

4. Soundtrack yang Memorable

Sambil mengikuti jalan ceritanya, telinga kita juga akan dimanjakan dengan lagu-lagu yang eargasm. Seperti juga film Sherina yang dulu booming, saya prediksiin lagu-lagu di film ini juga bakal punya fans yang banyak. Versi saya yang paling favorit tuh 'Selalu Ada di Nadimu'. Untuk lagu ini ada versinya Prince dan versinya BCL. Kalau temen-temen suka versi yang mana nih?

O ya lagu lawasnya Vina Panduwinata yan dinyanyikan ulang  oleh MALIQ & D'Essentials bikin suasana waktu Jumbo dan temen-temannya main teater jadi gemesin. Aransemennya paaaas.

5. Pesan yang Bercerita

Saya nggak bakal banyak ngutip quote yang ada di film ini. Pesan Oma sama Don buat lebih banyak mendengar itu jleb banget. Cara film ini memberikan pesan ceritanya pun mengalir halus dengan alur cerita. Sebagai penonton membuat kita tidak merasa digurui. 

Buat saya di film ini nggak menjadikan Don sepenuhnya baik atau sebaliknya Atta yang kesannya nakal dan suka ngebully. Mereka adalah anak-anak yang bertumbuh dan mengenal sekitarnya. Don yang kesannya paling merana pun dalam potongan cerita lainnya jadi seorang teman yang menyebalkan, Itu membuat 2 bestie setianya, Nurman dan Mae kecewa berat. Kok Don jadi ingkar janji, sih? Don yang lagi euforia menikmati kegembiraannya dengan polos punya dalih untuk mengulur janjinya. Padahal mereka harus berpacu dengan waktu buat menyelamatkan Meri. 

Di sisi lain Atta yang dalam keseharian bisa bikin kita nangis karena jailnya bikin kita merasa 'kok aku payah' ternyata punya hati yang lembut. Kebaikan Atta yang justru diharapkan di saat genting. 

Tadinya waktu Don bisa menggungguli Atta saya sempat mikir 'rezekinya anak sholeh' yang tertindas. Seiring berjalannya cerita, saya malah jadi kesel sama Don. Bikin saya ikutan sebel dan kecewa, seperti yang dirasakan oleh Nurman dan Mae.

Tapi sekesel-keselnya anak kalau lagi bete mereka lekas baikan lagi dan mau main bareng kembali besoknya. Kayaknya urusan baper dengan mudah mereka lupakan. Dari ulah yang sudah dibuatnya Don belajar banyak hal untuk menjadi anak baik dan menghargai banyak hal. 

6. 100% Indonesia Pride

Yes, kita semua tahu kalau film ini buatan Indonesia. Film besutannya Ryan Andriandhy ini pun melampaui ekspektasi saya. Bisa loh hasilnya sekeren ini. Selain soal teknis tadi, film ini punya kekuatan cerita yang bikin betah untuk dinikmati sepanjang film. 

Biasanya kalau lagi nonton film di bioskop yang dipenuhi oleh anak-anak saya sudah menurunkan ekspektasi soal kenyamanan. Ya udah kalau sampai jadi ramai oleh dengungan suara anak-anak yang mengomentari film emang ini filmnya mereka. 

Ternyata saya salah.Di studio tempat saya nonton anak-anak ini bia bertahan nonton dengan anteng. Nggak terdengar suara protes yang mendesah bosan atau suara orangtua yang mengingatkan mereka untuk tenang biar nggak mengganggu penonton lain. Mereka sangat menikmati pemutaran filmnya!

Selain diputar di Indonesia, film yang melibatkan 420 kreator ini juga akan diputar di Amerika Serikat, Mongolia dan sejumlah negara-negara Eropa seperti Turki dan Rusia. Ternyata kita bisa loh bikin film animasi sebagus ini. Bikin bangga jadinya.

Mudah-mudahan makin banyak aja film animasi untuk yang dibuat di Indonesia seperti Jumbo. Love deh.

Kalau memperhatikan sosial media, rame juga tanggapan soaL film ini. Entah itu yang positif atau negatif. Dari point of view saya sendiri film ini lebih banyak positifnya. Bukan cuma buat anak saja tapi juga menghibur inner child kita yang sudah dewasa. 

Jarang-jarang lho film anak bisa seheboh ini responnya. Tahun-tahun ke depan pun belum tentu ada film animasi anak yang tayang di liburan lebaran. Padahal itu adalah momen yang pas buat liburan keluarga nonton anak. Kayak saya bilang tadi di atas, less drama karena nggak harus lama terjebak macet dan bisa disiasati untuk mendapatkan tiketnya tanpa khawatir dan berseru "yaaa keabisan". 

Gimana dengan teman-teman? Sudah nonton filmnya? Yuk, share  pengalamannya di komentar, ya!




Hai. Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak. Saya seorang cat lover, fans Liverpool dan suka nonton film. Selain blog ini, saya juga punya blog lainnya khusus tentang buku dan film di https://resensiefi.my.id Untuk kontak personal dan kerjasama, silahkan kirim email ke efi.f62@gmail.com

9 تعليقات

  1. Wah, saya blm nonton nih. Tapi,baca review-review yg sdh pada nonton asli jadi pengen nonton juga! Terima kasih sharing review nya ya...
  2. Kemampuan bikin anak betah nonton itu yang patut diacungi jempol. Apa lagi dengan konten positif dan teknik penggarapan yang bagus. Mantap, deh!
  3. Hiks, saya belum ada kesempatan menonton film Jumbo, padahal penasaran banget dengan karya anak bangsa yang membanggakan ini.
    Semoga film Jumbo menjadi penyemangat lahirnya film-film animasi berkualitas selanjutnya.
  4. Aku belum nonton, Fi. Baca review banyak orang makin penasaran pengin nonton langsung. Tapi nggak tau nih masih main di bioskop apa sudah selesai ya? Pengin lihat sendiri karakter Don dan Atta tuh cemana di situ.
  5. Kayaknya kita sama-sama terjumbo-jumbo nih. Visualnya memanjakan mata banget. Suka dengan detil di filmnya. Nostalgia sih udah pasti hehehe
  6. Sudah nonton juga, mbak
    Kemarin ponakan pengen nonton juga, tapi udah balik pondok,
    semoga akhir pekan bisa izin keluar sebentar ke bioskop, soalnya pas dijenguk orangtua, jadi boleh keluar,
    Tapi jika dilihat dari jam tayang di bioskop terdekat, Jumbo masih banyak peminatnya
    akupun juga diminta nonton kedua kali, mau bangett, gak boseni, banyak memberi pesan kesan, jadi flashback saat masa kecil, dan lagi, bangga dengan karya anak bangsa,
  7. Aku, suami dan anak-anak nonton di hari pertama lebaran dengan vibes Jumbo yang masih belum banyak spoiler dimana-mana. Selama nonton film kagumnya luar biasa mengingat ini adalah film Indonesia menurutku cocok banget buat dibanggain sekelas Pixar.

    Semoga makin banyak film animasi keren yang ramah buat ditonton anak-anak di masa depan
  8. aku sebenernya udah ada rencana mau nonton jumbo ini, tapi belum dapat jadwal yang cocok. penasaran sama jalan cerita dan voice overnya, animasinya juga bagus ya mbak, halus, nggak salah lagi sih kalau buatnya juga bertahun-tahun ya
  9. Aah, adeem banget bacanya, teh..
    karena banyak kritikan kalau Film Jumbo begini dan begitu.. Tapi aku yakin kalau menontonnya disertai diskusi, semoga anak paham makna yang ingin disampaikan melalui sebuah karya animasi.

    Iya juga yaa..
    Bisa menghibur inner child kita yang kadang tantrumnya melebihi bocyaah.